Ada Rasa di Sana


Aku baca tulisanmu sebulan terakhir. Dan aku terpana.

Ya, aku terpana.

Tidak hanya karena tulisanmu sekarang lebih menghunjam. Lebih menusuk.

Tidak hanya itu, kawan.

Hatiku merasakannya juga. Tertusuk dan kecewa.

Jadikan kekecewaanmu itu sebagai semangat.

Jadikan semangatmu itu pendorong ke arah yang lebih baik.

Tapi, jangan jadikan kekecewaanmu itu sebagai penumbuh dendam.

Biarkanlah mereka menghalangimu.

Masih banyak jalan menuju arah yang lebih baik.

Rangkul mereka yang dekat denganmu.

Ajak mereka menjadi lebih baik.

Galang kebersamaan demi masa depan.

Ada dendam kurasakan dalam tulisanmu. Kecewa tumbuh menjadi dendam.

Mereka tahu mana yang pantas dipilih.

Rangkul Golput dengan Independen.

Jangan menyerah, kawan.

7 thoughts on “Ada Rasa di Sana

  1. @bang ade:
    Rasanya campur2… Ada pahit, getir, pedih, perih… Silahkan bongkar-bongkar tulisan yang berkaitan kalau ingin merasakannya ya… :mrgreen:

  2. Ping balik: Terdampar di Persimpangan « Abasosay’s Weblog

Tinggalkan komentar